Pemerintah Diragukan Bisa Penuhi Target Pertumbuhan Ekonomi
Namun, pihaknya mengakui, terjadi pelemahan dari sisi investasi.
’’Di satu sisi, kami lihat kepercayaan masyarakat tinggi, di mana ranking investasi naik. Tapi, investasi, growth kredit perbankan, jauh lebih lemah daripada yang diharapkan,’’ terangnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, dengan patokan pertumbuhan di angka 5,17 persen, pertumbuhan investasi harus bisa mencapai 5,1 persen.
’’Untuk PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri), saya agak optimistis. Tapi, pertumbuhan kredit perbankan yang perlu hati-hati. Sebab, banyak bank yang konsolidasi karena credit performance mereka menurun,’’ paparnya.
Selain investasi, ekspor diproyeksikan tumbuh 5,4 persen dan impor 1,9 persen.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga harus dipertahankan di angka 5 persen. Pihaknya berharap, dengan adanya deflasi Agustus lalu, daya beli tidak tergerus.
’’Pertumbuhan konsumsi pada kelas menengah ke bawah sampai Maret ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, kelas menengah tetap tumbuh di kisaran delapan persen. Tapi, memang lebih rendah daripada tahun lalu,’’ imbuhnya. (ken/c18/sof)
pemerintah telah menyampaikan prognosis pertumbuhan ekonomi 2017 di kisaran 5,17 persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Menko Airlangga: Kemungkinan Indonesia Resesi 1,5 Persen
- Lestari Moerdijat Sebut Banyak Hal Menguntungkan Jika Kesetaraan Gender Diwujudkan
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Sri Mulyani Masuk Bursa Pilgub Jakarta, Stafsus Menkeu Singgung Soal Parpol
- Begini Efek Bansos terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi