Pemprov DKI Terapkan WFH, Niko Atmaja Minta Pelayanan Publik Tetap Berjalan

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Niko Atmaja mengapresiasi keputusan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerapkan work from home (WFH) untuk aparatur sipil negara (ASN) mengurangi polusi udara.
Namun, Niko menilai langkah tersebut hanya solusi sementara yang tidak menyelesaikan masalah utama.
Padahal, warga Jakarta sangat membutuhkan penyelesaian masalah polusi udara secepatnya.
“Masalah WFH atau WFO hibrida ini bagus untuk menyelesaikan sementara permasalahan polusi. Tetapi tidak untuk jangka panjang. Kenapa ya Pak Heru memberikan solusi temporary,” kata Niko.
Niko mengharapkan Heru memikirkan solusi polusi udara yang lebih jangka panjang dan menyeluruh. Dia juga mengingatkan, masa jabatan yang singkat jangan dijadikan alasan untuk menunda menyelsaikan polusi udara.
“Saya tahu jabatan beliau memang untuk sementara waktu sampai gubernur baru terpilih, tapi kalau bisa dengan wewenang yang saat ini diamanahkan, mohon dimanfaatkan sebaik baiknya demi kebaikan warga DKI Jakarta,” terang Niko.
Niko juga mengingatkan agar pelayanan publik jangan sampai terganggu dengan penerapan hibrida di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Karena ini mencederai kepercayaan masyarakat.
?“Pak Heru juga harus memastikan pelayanan di kelurahan, kecamatan atau pelayanan publik tidak membuat masyarakat menjadi korban. Pelayanan publik tetap menjadi prioritas,” tutupnya. (dil/jpnn)
Niko juga mengingatkan agar pelayanan publik jangan sampai terganggu dengan penerapan hibrida di lingkungan Pemprov DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU
- Kemendagri Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik, Ombudsman Beri Penghargaan
- Transformasi Sektor Publik Jadi Sorotan di SAMA Digital Connect 2025