Pencandu Narkoba di LRPPN BI Mengamuk Lantaran Soal Makanan
jpnn.com, MEDAN - Pencandu narkoba yang mengamuk dan kabur dari Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (LRPPN BI) di Medan, Sumut, Selasa (16/1), ternyata dipicu karena persoalan makanan.
Dikabarkan, mereka diberi makanan yang tidak layak. Padahal, para pencandu telah membayarkan uang yang ditetapkan.
“Pencandu yang ngamuk itu bilang, mereka makan nasi yang tidak layak. Nasinya bercampur batu kecil dan padi,” ucap seorang pria yang tinggal di sekitar lokasi.
Sayangnya, pihak lembaga rehab yang hendak dikonfirmasi awak media meminta waktu untuk menjelaskan masalah ini. Bahkan, meminta tidak memberitakannya.
Sementara, Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Trila Murni membenarkan jika pencandu mengamuk karena masalah makanan yang tidak cocok. Pihak panti tidak memberikan makanan yang sesuai dengan permintaan para pecandu.
Disinggung mengenai kabar makanan yang dikasih berupa nasi dicampur batu, Trila belum memastikannya.
“Mengenai itu (nasi catu bercampur batu), saya belum dapat informasi. Tapi yang jelas, memang karena masalah makanan,” ucapnya.
Dia mengatakan, bagian dalam panti rehab rusak berat. Pintu kaca hancur, piring, dan kipas angin juga dirusak para pecandu.
Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Trila Murni membenarkan jika pencandu mengamuk karena masalah makanan yang tidak cocok.
- Polisi Tangkapi Juru Parkir Liar di Medan, Ada Uang Tunai Sebanyak Ini
- Wisatawan asal Prancis di Karo Jadi Korban Perampokan, Begini Kronologinya
- Kuota Mudik Bareng Pemkot Medan Tinggal Sedikit, Buruan Daftar
- 6 Terdakwa Kurir Narkoba di Sumut Dituntut Hukuman Mati
- 2 Pria di Kualanamu Ditangkap Saat Selundupkan 3,8 Kg Sabu-Sabu ke Sulawesi
- Hanyut Saat Bermain di Sungai Deli, Anak di Medan Tewas