Pendamping Gus Ipul Mestinya Sosok Mewakili Daerah Mataraman

Pendamping Gus Ipul Mestinya Sosok Mewakili Daerah Mataraman
Direktur Eksekutif Respublica Political Institute (RPI) Benny Sabdo. Foto: Dokpri for JPNN.com

Setidaknya ada empat nama yang sedang digodok oleh PDI Perjuangan, yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistyo, anggota DPR RI Said Abdullah, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi.

Menurut Benny, sikap Tri Rismaharini yang menolak tawaran tersebut sudah tepat. “Karena sosok seperti ibu Risma lebih cocok menjadi bakal calon gubernur,” urai alumnus Program Pascasarjana Fakultas Hukum UI itu.

Benny menilai dari sisa tiga kandidat potensial tersebut, sosok Kanang lebih tepat menggantikan Azwar Anas. “Mbah Kung, panggilan akrab pak Kanang, merupakan kader tulen PDI Perjuangan. Secara historis keluarga besarnya merupakan loyalis Bung Karno sejak di Partai Nasionalis Indonesia,” bebernya.

Ia menambahkan Kanang memiliki pengalaman birokrasi yang panjang, pernah menjabat wakil bupati selama dua periode dan bupati dua periode dengan suara menang mutlak 87 persen di Kabupaten Ngawi. Selama ia menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi pernah meraih kursi sebanyak 19 kursi dari 45 kursi yang ada di DPRD Ngawi. Kanang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

Benny menandaskan selama menjadi Bupati Ngawi, Kanang memiliki program unggulan antara lain Ngawi sebagai salah satu lumbung pangan nasional, pembangunan infrastruktur berupa jalan daerah sampai ke desa-desa, program bedah rumah, pemberdayaan perternakan kambing otawa dan kelompok tani, hingga mengembangkan komunitas motor tril bagi generasi milenial di Ngawi.

Ia menuturkan kontestasi pilkada di Jawa Timur ke depan akan berjalan keras dan tajam. Hal ini terbukti dengan adanya kampanye hitam yang menghalalkan segara cara untuk menghancurkan reputasi politik Azwar Anas.

Menurutnya, data riset indeks kerawanan pilkada dari Bawaslu menunjukkan Jawa Timur masuk kategori rawan.

Benny mengimbau agar masa kampanye pilkada di Jawa Timur kelak lebih menyuguhkan adu program, visi dan misi demi kesejahteraan rakyat Jawa Timur daripada jualan kampanye SARA, ujaran kebencian, dan fitnah.(fri/jpnn)


Daerah Tapal Kuda merepresentasikan kultur Santri. Sedangkan, daerah Mataraman mewakili kultur Nasionalis seperti Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News