Pendemo Yaman Ditembaki, 10 Nyawa Melayang
Selasa, 26 April 2011 – 17:44 WIB
Di ujung tenggara Provinsi Al-Baida, sekelompok pria bersenjata yang mengaku loyalis pemerintah juga merepresi demonstran. Mereka memuntahkan timah panas dari ujung senapan untuk membubarkan aktivis anti pemerintah yang melakukan unjuk rasa damai. Seorang demonstran bernama Salem Abdullah tewas dalam insiden itu.
Bersamaan dengan itu, di Kota Taiz, sejumlah polisi dan pria bersenjata berpakaian preman juga menembaki aktivis anti pemerintah. Ratusan massa yang berunjuk rasa damai pun bubar. Sedikitnya 50 orang luka akibat senjata aparat. Sebanyak 25 orang kena peluru asli yang ditembakkan ke segala arah. Sekitar 250 lainnya mengalami sesak napas.
Sedianya, ratusan ribu aktivis anti pemerintah menggelar unjuk rasa di Kota Taiz untuk menuntut Saleh mundur. Tetapi, pasukan pemerintah yang diberi mandat untuk mencegah demonstrasi bertindak represif. Berdalih para pengunjuk rasa telah melanggar jam malam dan larangan berkumpul, aparat membubarkan massa yang berkumpul di ujung-ujung jalan. Mereka menyemprotkan gas air mata.
Namun, perlawanan aktivis anti pemerintah tak kendur. Meski harus berhadapan dengan moncong senjata, mereka bertekad untuk terus menyuarakan tuntutan mereka. Yakni, Saleh lengser dari jabatannya sebagai presiden. "Tidak ada kata istirahat. Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan dipenuhi," seru para aktivis di Taiz. (AP/AFP/hep/dwi)
SANA"A - Situasi politik di Yaman tidak kalah panas dari Syria. Gelombang unjuk rasa anti pemerintah tak juga surut di negeri yang terletak di selatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara