Penembak Paus Paulus II Bebas

Mengaku Kristus, Tegaskan Kiamat Pada Abad Ini

Penembak Paus Paulus II Bebas
Pelaku penembakan terhadap Paus Paulus II di lapangan Santo Petrus, Vatican, Mehmet Ali Agca (rambut putih) tengah dikerumuni wartawan usai pembebasan dirinya dari sebuah penjara di Turki. Foto : REUTERS
Akibat insiden itu, Paus Paulus II terluka parah dan Agca harus menghabiskan masa hidupnya selama 19 tahun di sebuah penjara Italia. Menurut pengakuan Agca, serangan terhadap Paus itu merupakan rencana Tuhan. Namun Agca sering membuat pernyataan yang kontradiktif dan kerap mengubah cerita sehingga memaksa para penyelidik melakukan lebih banyak penyelidikian.

Sementara tuduhan bahwa negeri dua komunis, yakni Uni Soviet dan Bulgaria berada di balik insiden penembakan Paus itu tidak pernah terbukti. Pada tahun 2000, Agca mendapat pengampunan dari pemerintah Itali dan diekstradisi ke Turki dimana dia dikenai tuduhan pembunuhan atas dua wartawan terkemuka Turki, dua kasus perampokan bersenjata, serta melarikan diri dari penjara yang semuanya terjadi pada tahun 1970an.

Ada pertanyaan yang lama mengemuka tentang kesehatan mental Agca berdasar seringnya dia menyatakan diri dan megklaim sebagai Mesias. Seperti disampaikan pengacaranya di luar penjara di Sincan, pinggiran Ankara, Agca juga meracau lagi.

"Saya menyatakan akhir dunia. Seluruh dunia akan dihancurkan pada abad ini. Setiap manusia akan mati dalam abad ini. Aku adalah Kristus yang kekal," ujar Agca seperti dikutip pengacaranya.

ANKARA - Pelaku penembakan terhadap Paus Paulus II, Mehmet Ali Agca, telah dibebaskan dari sebuah penjara di Turki. Agca dibebaskan setelah hampir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News