Pengamanan Paus Benedictus Diperbaiki

Pengamanan Paus Benedictus Diperbaiki
Foto : REUTERS
VATICAN  – Menyusul insiden penyerangan terhadap Paus Benedictus XVI oleh seorang wanita yang terganggu jiwanya selama dua tahun berturut-turut, prosedur keamanan terhadap pimpinan tertinggi umat Katholik itu akan ditinjau ulang. Pasalnya, meski Paus tidak terluka namun insiden tersebut memunculkan pertanyaan baru tentang pengamanan bagi Paus.

Para pejabat di Itali menilai adanya kesamaan yang aneh antara penyerang Paus dengan pelempar patung ke wajah Silvio Berlusconi. Keduanya memiliki kesamaan yaitu masalah kejiwaan. Penyerang Paus, Susanna Maiolo, wanita berusia 25 tahun berkebangsaan Swiss-Itali diketahui mengalami gangguan jiwa. Demikian pula dengan laki-laki melempar patung ke wajah Berlusconi hingga kehilangan gigi dan hidungnya berdarah, juga memiliki masalah kejiwaan.

Walikota Roma, Gianni Alemanno juga berkomentar tentang suatu kesamaan yang aneh terkait insiden keamanan terhadap orang-orang penting baru-baru ini. Ia menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan. "Kita perlu dalam beberapa cara agar lebih waspada atas semuanya, karena di dunia global yang terbuka jumlah orang yang tidak seimbang dan agresifitas mereka dapat meningkatkan," ujarnya seperti dikutip AP.

Juru bicara Vatican, Rev Federico Lombardi, menyatakan bahwa tidak mungkin Vatican memastikan 100 persen keamanan bagi Paus jika melihat seringnya ia dikelilingi puluhan bahkan ribuan orang dalam audensi mingguan, misa, pemberian ucapan selamat maupun acara-acara lainnya. Karenanya, lanjut Lombardi, pejabat keamanan Vatican tetap akan meninjau tahapan pengamanan dan belajar dari pengalaman.  "Sepertinya mereka (penyerang Paus) masuk sedini mungkin ketika situasi resiko nol persen tak dapat dicapai," ujar Lombardi.

VATICAN  – Menyusul insiden penyerangan terhadap Paus Benedictus XVI oleh seorang wanita yang terganggu jiwanya selama dua tahun berturut-turut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News