Pengungsi Gunung Agung Diminta tak Percaya Hoaks

Pengungsi Gunung Agung Diminta tak Percaya Hoaks
Suasana di Pengungsian warga yaang terdampak dari aktivitas gunung Agung di GOR Suweca Gelgel, Klungkung, Bali (25/9). Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com, KARANGASEM - Pengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali diminta tetap mengikuti imbauan pemerintah dan hanya mempercayai informasi dari sumber terpercaya.

Di antaranya seperti Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI/Polri.

“Masyarakat khususnya para pengungsi, harus tetap memperhatikan dan mentaati langkah-langkah penyelamatan yang diberikan pemerintah. Jangan mudah percaya dengan hoaks yang menyesatkan seputar Gunung Agung,” ujar
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemkominfo R.Niken Widiastuti,‎ dalam pesan elektronik yang diterima Senin (9/10).

Niken juga mengimbau masyarakat menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif. Bukan malah menakut-nakuti pengungsi dengan berita-berita yang tak jelas kebenarannya.

Pandangan senada juga dikemukakan Kepala Bidang Mitigasi PVMBG I Gede Suastika pada dialog interaktif di posko utama Satgas Siaga Darurat, Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis, Karangasem, Bali, Minggu 8/10) kemarin. Dia menginformasikan, kondisi Gunung Agung masih berada dalam fase kritis.

Hal tersebut ditandai dengan munculnya asap solfatara dan rekahan. Selain itu, Gunung Agung juga mengalami tren penggelembungan semakin naik dari hari ke hari walau dalam skala mikro meter.

"Penggelembungan menunjukkan kecenderungan terus naik dalam mikro meter," ucap Suantika.

Sementara itu Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Wisnu Widjaja mengajak semua pihak menyikapi kondisi yang ada dengan baik.

Pengungsi akibat erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali diminta tetap mengikuti imbauan pemerintah dan hanya mempercayai informasi dari sumber terpercaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News