Pentolan Alumni 212 Yakin Habib Rizieq Bakal ke Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Habib Rizieq Shihab dan pendukungnya, baik di FPI maupun Alumni 212, selalu dipersepsikan bersebrangan dengan Presiden Joko Widodo. Namun, imam besar FPI itu bisa saja mengubah sikap politiknya setelah Jokowi menggandeng Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Ketua Umum Alumni Presidium (AP) 212 Aminuddin mengatakan, bisa saja Rizieq mendukung Jokowi setelah bertemu dengan bakal cawapresnya yang juga Ketua Umum MUI Pusat Ma'ruf Amin.
"Yang namanya teori kemungkinan, apapun itu bisa terjadi. Iya mungkin saja (Rizieq dukung Jokowi)," ujar Aminuddin usai diskusi bertajuk 'Menebak Arah Politik 212' di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (16/8).
Apalagi, lanjut Aminuddin, Rizieq selama ini selalu menganggap Ma'ruf yang notabene juga Rais Aam PBNU itu sebagai guru.
"Habib Rizieq ini orang yang sangat menghormati ulama. Bahkan, Kiai Ma'ruf ini dianggap guru oleh Habib Rizieq," terangnya.
"Feeling saya ada (Rizieq akan dukung pasangan Jokowi-Ma'ruf). Karena beliau kan ulama sepuh. Ulama sepuh di Indonesia kan sudah jarang. Apalagi beliau Rais Aam dan ketua umum MUI. Di mana gerakan Habib Rizieq, Aksi Bela Islam itukan karena stempel Kiai Ma'ruf, GNPF-MUI," tutur Aminuddin menambahkan.
Ma'ruf Amin memang berencana untuk menemui Rizieq Shihab di sela-sela menjalankan Ibadah Haji di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi. (rus/rmol)
Habib Rizieq Shihab dan pendukungnya, baik di FPI maupun Alumni 212, selalu dipersepsikan bersebrangan dengan Presiden Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Adil
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi