Peramal Gunung Agung Diminta Beli Lotre Saja

Peramal Gunung Agung Diminta Beli Lotre Saja
Jro Mangku Mahendra (tengah), koordinasi pemberian logistik kepada pengungsi Gunung Agung. Foto: source for Bali Express

jpnn.com, BALI - Ulah peramal mulai menyebabkan keresahan di tengah pengungsi Gunung Agung. Ramalan soal kapan gunung yang terletak di Karangasem itu meletus belum ada yang tepat. Gunung tertinggi di Bali itu masih berstatus awas dan masih menyimpan misteri.

Nah, akibat informasi yang tak jelas, termasuk termakan ramalan orang tak bertanggung jawab, para pengungsi makin panik. Hal ini juga punya andil, sehingga warga di daerah yang tak terdampak alias aman di 51 desa, ikut ramai ramai mengungsi.

"Para peramal jangan ikut membuat suasana tak nyaman. Saya kira hentikan ulah seperti itu," kata Jro Mangku Mahendra kepada Bali Express (Jawa Pos Group), di Karangasem, Minggu (1/10).

Pemilik Pasraman Karmadatu yang turut memberikan motivasi mengurangi beban psikologis pengungsi ini, mengaku banyak keluhan soal ramalan Gunung Agung, yang akhirnya bikin resah. “Saya ingatkan lagi bagi para pengungsi, jangan pernah percaya dengan ramalan murahan apapun bentuknya, apalagi soal kapan tepatnya Gunung Agung akan meletus," pintanya kepada sejumlah pengungsi yang berada di Pasraman Karmadatu.

Dia menegaskan, alat canggih dan ahli gunung api saja belum bisa memastikannya, jangan sampai nantinya menimbulkan korban baru. "Tetaplah tenang, waspada, jaga kesehatan, ikuti informasi resmi dari pemerintah terkait,” katanya.

Jika kebetulan ada keluarga termakan isu ramalan, lanjutnya, segera sadarkan biar tidak kepikiran. "Tukang ramal tak akan pernah bisa meramal pasti. Apa bisa menebak atau meramal tanggal berapa Anda lahir dan harinya, berapa isi dompet Anda. Jika memang jitu, kenapa tidak beli lotre saja sekalian, biar mujur, lalu bantu yang lagi ngungsi yang kesusahan," ujar Jero Mangku Kahyangan Tiga Karangasem ini.

Pria yang populer dengan sebutan Jro Mangku Agni Baradah, mengatakan, pihaknya ingin mengajak warga berpikir logis dengan logika atau wiwekanya, sehingga bisa lebih tenang menghadapi situasi yang memang tak nyaman.

"Sekali lagi, saya tekankan jangan percaya ramalan seseorang, sebab ramalan dan mata batin (dibyacaksu) itu sangat beda sekali," pungkasnya. (bx/rin/yes/jpr)

Akibat termakan ramalan orang tak bertanggung jawab, para pengungsi Gunung Agung makin panik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News