Perang Intel

Oleh Dahlan Iskan

Perang Intel
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Setelah pemasangan beres, empat orang tersebut akan meneruskan perjalanan ke Jepang –negara sekutu Amerika paling utama di Asia Timur.

Setelah beberapa bulan di Jepang, empat orang tersebut akan kembali ke Laut China Selatan. Mereka akan mengambil alat yang dipasang di bawah laut itu. Untuk dilihat hasil rekamannya.

Tugas itu tidak pernah selesai. Bahkan tidak pernah ada kabar lanjutan. Pun tidak diketahui di mana kapal 40 meter tersebut.

Adakah mereka dipergoki tentara Tiongkok? Kemudian dilenyapkan tanpa bekas?

Atau karena ada musibah alam? Misalnya badai laut? Yang memang sering mengganas di wilayah itu?

Amerika sudah minta Jepang untuk mencari jejak empat orang tersebut: tidak menemukannya. Pun serpihan baju atau sekadar pelampung tidak ada.

Tiongkok membantah telah menangkap mereka. Bahkan Tiongkok menunjukkan bukti lain: Tiongkok menemukan peralatan intelijen Amerika di bawah laut. Termasuk drone bawah laut, tetapi tidak ada hubungannya dengan yang dipasang empat orang tersebut.

Amerika minta agar Tiongkok mengembalikan peralatan itu. Dan Tiongkok mengembalikannya –mungkin setelah dibongkar semua isinya.

Kita bisa membayangkan betapa riuhnya kegiatan intelijen di Laut China Selatan. Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia hanya bisa jadi penonton –yang mungkin akan kena serpihan kacanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News