Perekonomian Belum Berefek ke Penciptaan Lapangan Kerja

Perekonomian Belum Berefek ke Penciptaan Lapangan Kerja
Dradjad H Wibowo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo menyarankan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) fokus pada upaya menciptakan lapangan kerja. Menurutnya, kelemahan dalam menciptakan lapangan membuat pertumbuhan ekonomi stagnan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia kita masih stagnan pada level sekitar lima persen. Tapi bukan hanya itu yang perlu diperbaiki pemerintah, kemampuan perekonomian menciptakan lapangan kerja juga masih lemah,” ujar Dradjad dalam diskusi bertema Ekonomi Indonesia di Tahun Politik yang digelar DPP Partai Amanat Nasional (PAN) di Jakarta, Rabu (14/2).

Lebih lanjut Dradjad menyodorkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2012, tambahan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 3,55 juta jiwa. Angka pertambahan penduduk yang bekerja itu turun ke angka 1,06 juta jiwa pada 2013.

Sedangkan pada 2014, angkanya menjadi 2,05 juta jiwa. Tapi pada 2015 angkanya kembali turun menjadi 1,43 juta jiwa.

Selanjutnya pada 2016 dan 2017 naik signifikan. Yakni menjadi 1,7 juta jiwa pada 2016 dan 3,25 juta pada 2017.

Namun, Dradjad meragukan efek lonjakan jumlah penduduk yang bekerja terhadap pertumbuhan ekonomi. “Karena dilihat secara sektoral, tambahan terbesar lagi-lagi diperoleh dari sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan. Jumlahnya 1,09 juta pekerja baru,” sebutnya.

Dia lantas mencontohkan jenis lapangan pekerjaan baru itu. Antara lain pembantu rumah tangga, tukang cukur, atau pedagang kaki lima. “Ini jelas bukan sektor yang seharusnya menjadi penopang penciptaan kerja,” ulasnya.

Adapun sektor perdagangan -termasuk rumah makan dan perhotelan- serta sektor industri tercatat menciptakan pekerjaan tambahan di atas 1 juta. Yaitu masing-masing 1,05 juta dan 1,03 juta.

Efek lonjakan jumlah penduduk bekerja terhadap pertumbuhan ekonomi perlu diragukan. Sebab, tambahannya ada pada sektor jasa kemasyarakat dan perorangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News