Perempuan Arab Saudi Sudah Mendapatkan Lebih Banyak Hak
Walau demikian, perubahan tetap terjadi dengan cepat, terutama bagi perempuan Arab seperti Fatimah Almathami.
'Bagus untuk kami'
Fatimah sudah sekitar 14 tahun tinggal di Australia, sejak kuliah S1, S2 hingga S3 di University of Queensland.
Setiap tahunnya ketika berlibur ke Arab Saudi, ia pasti melihat ada yang berubah.
"Perubahan yang dilakukan oleh Raja Salman dan putera mahkota terutama, bagus untuk kami. Semuanya terjadi dengan sangat cepat," katanya.
Ia kembali ke Arab bulan Juli lalu dan kini tinggal di Riyadh, menolong perempuan muda lainnya untuk masuk ke bidang IT, di mana menurutnya jumlah perempuan sudah mulai melebihi pria.
Sebelum reformasi, Fatimah mengatakan pembatasan sesuai gender berarti perempuan hanya boleh bekerja di bidang pendidikan atau kesehatan.
"Perempuan di bidang kesehatan sangat menderita di masyarakat karena dianggap tidak bermoral bagi perempuan untuk bekerja di tempat gender campur,"' ujarnya.
"Tapi itu dulu. Sekarang hampir setiap tempat kerja mempekerjakan berbagai macam gender. Ini adalah hal baik."
Mahasiswi Arab yang kuliah di Australia terkejut mendengar kesan negatif tentang negaranya
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara