Pernyataan Ketum PGRI tentang Guru Honorer K2 Lulus PPPK 2019

Pernyataan Ketum PGRI tentang Guru Honorer K2 Lulus PPPK 2019
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

"Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini memberikan pelajaran berharga bagi dunia pendidikan Indonesia bahwa peran guru tetap tidak tergantikan dengan teknologi. Namun guru yang tidak mau akrab dengan teknologi, akan mudah tergantikan. Pandemi ini juga menyadarkan kita agar terus adaptif terhadap perubahan, dan mau belajar dalam situasi apapun sehingga pendidikan dapat terus berjalan dengan baik," paparnya.

Di hari pendidikan nasional dalam situasi pandemi ini, PGRI membuat gebrakan bekerja sama dengan Mahir Academy Rumah Perubahan mengadakan Webinar dan Workshop online berseri dari tanggal 2 sampai 20 Mei 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 13.000 orang dari 34 provinsi di Indonesia.

Melalui webinar dan workshop berseri bertajuk “Self Driving for Teacher: Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah, PGRI mengenalkan cara baru dalam pelatihan pendidikan.

Webinar dan Workshop berseri ini menghadirkan para pembicara terdiri dari ahli dan praktisi pendidikan dari seluruh Indonesia.

"Pengalaman yang kita peroleh dalam situasi pandemi ini, bahwa pendidikan jarak jauh berbasis online masih perlu dilakukan pembenahan secara serius. Untuk itu, PGRI mengharapkan kepada pemerintah agar lebih fokus menginvestasikan pada sarana dan prasana agar akses terhadap listrik dan internet makin meluas dan dijangkau masyarakat hingga ke pelosok," pungkasnya. (esy/jpnn)

Berkaitan dengan Hardinkas 2020, Ketum PGRI Unifah Rosyidi menyampaikan pernyataan soal nasib guru honorer K2 yang sudah lulus PPPK.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News