Pernyataan PDUI Sumut ke Pemerintah Terkait Tenaga Medis yang Meninggal Dunia karena Corona

Pernyataan PDUI Sumut ke Pemerintah Terkait Tenaga Medis yang Meninggal Dunia karena Corona
Ketua PDUI Sumut, Rudi Rahmadsyah Sambas. Foto: pojoksatu.id

Selama ini, para dokter di Puskesmas mulai bekerja mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. “Kalau begini, dokter bisa terkuras energinya. COVID-19 ini kan menyerang imune tubuh, kalau kelelahan akan gampang terserang. Karena kalau terus terjadi maka kemungkinan terpapar lebih tinggi,” lanjutnya.

Rudi menjelaskan, PDUI Sumut akan segera berkoodinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut agar mengeluarkan surat edaran kepada kabupaten/kota terkait hal ini.

“Agar rotasi ini jaga tenaga kesehatan ini dapat segera diberlakukan, maka Provinsi Sumatera Utara akan dapat menekan angka tenaga medis kita yang terpapar COVID-19 ini di masa mendatang,” ungkapnya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh Pengurus Komisariat PDUI se-Sumut agar terus berkoordinasi dengan IDI maupun Bupati serta Wali Kota di wilayah kerjanya masing-masing agar berkoordinasi terkait hal tersebut.

“Agar jangan sampai lagi jatuh korban dari tenaga medis, karena COVID-19 ini,” pungkasnya.

Rudi menegaskan peningkatan jumlah tenaga medis yang meninggal di Sumut telah menjadi perhatian Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA: Haryono Tewas Dikeroyok di Depan Istri, Kapolrestabes Sampai Turun Tangan

Sementara itu, data per Rabu (22/7/2020) sore, ada sebanyak 3.163 orang terkonfirmasi positif corona di Sumut dengan 161 orang meninggal dunia. (nin/pojoksatu)

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumut mendata ada sekitar tujuh dokter di Sumatera Utara meninggal dunia karena terpapar COVID-19.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News