Pesan 'Victory' di Media Luar Negeri

Pesan 'Victory' di Media Luar Negeri
PALESTINA - Sebagian di antara ratusan pelajar Persatuan Ummat Islam, saat melakukan aksi mengutuk Israel, Kamis (3/6) lalu. Mereka meminta PBB mengeluarkan resolusi terkait kebiadaban Israel, serta meminta jaminan kemerdekaan penuh bagi Palestina dari cengkeraman negara Yahudi itu. Foto: Muhamad Ali/Jawa Pos.
PENYERANGAN atas kapal Mavi Marmara dalam rombongan Freedom Flotilla, Senin (31/5) lalu dan penghadangan kapal MV Rachel Corrie, Sabtu (5/6) lalu di Laut Mediterania, membuka mata dunia soal kebiadaban Israel. Di Indonesia, beberapa organisasi sendiri telah lama berfokus membela rakyat Palestina. Lembaga itu digawangi oleh orang-orang yang bahkan all-out mengabdikan hidup untuk Palestina.

"Sampaikan kepada seluruh aktivis di tanah air, tetap semangat. Insya Allah, kemenangan makin dekat. Bi ruh bi dam nafdika ya Gaza Hasyim (sepenuh jiwa dan darah kami persembahkan untuk Gaza, Red)," ujar Ferry Nur melalui sambungan telepon internasional dari Amman, Yordania.

Ferry menyebut Gaza dengan tambahan kata "Hasyim" di belakangnya. Sebab, di kota itulah kakek Nabi Muhammad SAW, Hasyim, dikuburkan. Kali pertama tiba di Yordania setelah diusir dari Israel, Ferry mengacungkan dua jari tangan kanan. Momen itu diabadikan oleh kantor berita internasional. Foto Ferry dengan pesan dan simbol victory tersebut pun menghiasi halaman berbagai media nasional maupun luar negeri.

Ferry adalah Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) yang ikut dalam kapal Mavi Marmara. Dia pernah ditahan tentara Israel. "Sekarang kami bersama Surya (Surya Fachrizal, salah seorang relawan Indonesia yang tertembak tentara Israel, Red). Kondisinya berangsur membaik. Insya Allah bisa pulang bersama-sama," ungkapnya.

PENYERANGAN atas kapal Mavi Marmara dalam rombongan Freedom Flotilla, Senin (31/5) lalu dan penghadangan kapal MV Rachel Corrie, Sabtu (5/6) lalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News