Pesawat Latih Jatuh, Dua Tewas
Jumat, 29 April 2011 – 06:22 WIB
Sawal menambahkan dirinya sudah terbiasa menyaksikan setiap sore pesawat latih jenis Glider tanpa mesin itu ditarik pesawat jenis Cessna terbang. Dia melihat kedua pesawat itu mulai terbang sekitar pukul 15.30. "Biasanya pesawat terbang dengan ketinggian lebih dari 200 meter baru dilepaskan pengaitnya untuk terbang bebas," lanjut dia.
Baca Juga:
Namun, pada saat kejadian nahas kemarin angin kurang kuat berhembus, sebagaimana biasanya. "Pesawat Glider tanpa mesin kan terbang butuh angin, namun kemarin tidak ada angin," paparnya.
Sesaat sebelum jatuh, Sawal melihat pesawat Glider itu ditarik pesawat jenis Cessna dari arah barat menuju ke timur. Dia memperkirakan sesaat sebelum jatuh ketinggian tidak seperti biasanya. "Rendah, sekitar seratusan meter. Biasanya 200 meter baru di dilepas," terangnya.
Dari kesaksian Sawal, kawat baja yang digunakan menarik pesawat Glider itu terlepas di bagian depan. "Biasanya pesawat penarik (Cessna) melepaskan tali baja dari Glider. Tapi kemarin kabel tali baja malah lepas dari depan (Cessna) masih mengikat Glider," terangnya. Selanjutnya karena angin berhembus kurang kencang hingga Glider menukik ke tanah hingga terdengar suara benturan sangat keras.
SLEMAN - Diduga karena tali pengait yang menarik glider terlepas sebelum waktunya, pesawat latih capung Glider milik TNI AU terjatuh di areal perkebunan
BERITA TERKAIT
- Rahmad Tewas Diterkam Harimau saat Bekerja di Pelangiran, Tangannya Putus
- Longsor di Tapanuli Utara, Seorang Balita Tewas Tertimbun Tanah
- Kebakaran Melanda Pabrik Limbah Plastik di Bandung
- Seorang Wanita Dihantam dengan Batu di Bekasi, Begini Kronologinya
- Polres Karimun Menggagalkan Peredaran Narkoba Asal Malaysia, Sebegini Barang Buktinya
- Polda Sumsel Tangkap Pasutri Pelaku Penipuan terhadap Perajin Emas