Petani Risau Harga Naik Bila Serikat Pekerja Minta Kenaikan Upah
Beberapa tahun terakhir, sektor hortikultura Australia penuh dengan skandal tentang eksploitasi pekerja, sering kali seputar perusahaan perekrutan pekerja culas yang tidak membayar pekerja asing dengan semestinya, atau menempatkan mereka dalam kondisi hidup yang buruk.
Pengungkapan itu berkontribusi pada desakan baru-baru ini bagi Australia untuk menerapkan undang-undang "perbudakan modern" baru untuk melindungi para pekerja agar tidak dieksploitasi.
Cinanni mengatakan pada 7:30 bahwa NUW sekarang secara aktif mencoba untuk mengatur sektor hortikultura, dalam upaya untuk mengakhiri masalah industri dengan bagaimana para pekerja, terutama yang asing, diperlakukan.
"Ini sudah 50 tahun berlangsung," katanya.
"Jadi semua yang kita lihat sekarang adalah hasil dari seperti apa industri terlihat bila tidak ada serikat pekerja, ketika pekerja tidak bersikap dan ketika tidak ada yang berbicara tentang eksploitasi.
"Kami mengatasi rasa takut dengan membangun harapan, harapan bahwa kita dapat mengubah kehidupan pekerja dengan membentuk serikat pekerja di bidang pertanian."
Petani 'lebih dari mampu' mengelola hubungan dengan pekerja
Photo: Pekerja perkebunan memangkas pohon apel (ABC News: Marty McCarthy)
Petani berpendapat ketika sektor manufaktur Australia menurun, serikat pekerja beralih ke sektor pertanian dalam upaya untuk menarik anggota baru, dan khususnya sektor hortikultura, yang secara tradisional memiliki sedikit keterlibatan serikat.
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka