Petani Sawit Mulai Bergairah

Harga TBS Sawit Merangkak Naik

Petani Sawit Mulai Bergairah
Petani Sawit Mulai Bergairah
MUARA BULIAN -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit memang tidak stabil naik-turun secara drastis. Bila pada awal 2009 ini harganya sempat pada kisaran Rp 250 hingga Rp 300 perkilonya, perlahan namun pasti kini harga terus merangkak naik. Trend harga ini yang membuat sejumlah petani sawit di Kabupaten Batanghari sudah bisa tersenyum. Beberapa minggu belakangan, harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Batanghari mengalami kenaikan dari harga Rp 800 perkilo menjadi Rp 950 perkilo.

Para petani bergairah lantaran harga terkini sudah mencapai tiga kali lipat dibanding harga di awal tahun ini.  “Harga sawit yang sekarang ini sudah cukup lumayan dibandingkan dengan harga sawit sewaktu awal tahun 2009 lalu,” ujar Warno, salah satu petani sawit di Kecamatan Bajubang, kepada JPNN, sembari tersenyum. Wajar pula mereka tersenyum, lantaran kenaikan harga kebetulan pas menjelang lebaran.

Dia bercerita, teman-temannya yang lain juga mulai bersemangat menggarap kebun sawit mereka. Hal ini berbeda jauh, dimana tatkala harga TBS sawit per kilonya hanya mencapai Rp250 hingga Rp300, para petani malas bekerja. Lebih jauh dikatakannya, harga sawit Rp 950 perkilonya ini masih ditingkat petani yang dibeli tengkulak atau toke dilahan.  "Jika petani menjual sawit langsung ke pabrik, maka harganya lebih tinggi lagi. Tapi ya sudah sewajarnya harga sawit naik menjelang lebaran ini, sebab harga sejumlah kebutuhan pokok sehari-hari saat ini terus mengalami kenaikan," ujarnya.

Meski sudah terbilang lumayan, namun para petani tetap berharap harga ini terus merayap dan bisa mencapai Rp 1.500 perkilonya. Sebab sejak harga sawit turun awal tahun 2009 harga sawit belum pernah mencapai harga Rp 1.500 perkilo. Berkali-kali Warno mengatakan, saat ini semua petani sawit terus berharap agar harga sawit terus mengalami kenaikan hingga mencapai harga sebelum krisis global, apalagi sawit ini butuh pupuk agar buahnya bisa bagus dan baik.  “Kalau harga sawit mahal, maka kita juga tidak keberatan untuk membeli pupuk,” tandasnya. (fri/sam/JPNN)

MUARA BULIAN -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit memang tidak stabil naik-turun secara drastis. Bila pada awal 2009 ini harganya sempat pada kisaran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News