Pintu Ketua DPRD Didobrak Massa

Pintu Ketua DPRD Didobrak Massa
Pintu Ketua DPRD Didobrak Massa
KENDARI - Persoalan letak ibukota Buton Utara (Butur) yang belum terselesaikan, terus memantik reaksi dari massa yang semakin anarkis. Setelah beberapa waktu lalu melakukan sweeping ruangan anggota DPRD Sultra massa dari Mahasiswa Butur Menggugat, mendobrak pintu ruangan ketua DPRD Rusman Emba.

Meski di bawah pengawalan polisi, belasan mahasiswa terlihat tetap nekat. Begitu tiba di gedung dewan, massa langsung menuju ruangan ketua di lantai dua gedung. Tanpa basa-basi, massa yang dikomandoi Saleanto, menggedor dan menendang pintu ruangan ketua beberapa kali hingga Rusman keluar dari ruangannya.

Rusman yang kaget ruangannya digedor, terlihat naik pitam, namun masih bisa menguasai keadaan. Dengan tenang dia meminta massa untuk menunggunya di ruang rapat lantai satu gedung. Dalam kondisi tersebut, massa malah balik mendesak Rusman untuk menemui mereka dalam waktu tidak lebih dari 10 menit.

Tidak sampai 10 menit kemudian, Rusman tiba di ruangan rapat dan menemui mahasiswa. Dengan raut wajah penuh kekesalan, Rusman mulai "menyerang" balik mahasiswa. Menurutnya, tudingan massa yang menyatakan bahwa DPRD tidak bekerja untuk menyelesaikan permasalahan letak ibukota Butur tidak berdasar. Sebabnya beberapa hari sebelumnya, komisi I DPRD Sultra dan wakil ketua La Pili sudah ke Butur. "Yang habis ke sana (Butur), bukan saya tapi komisi I dan pak La Pili. Tidak benar kalau DPRD tidak bekerja," ujarnya.

KENDARI - Persoalan letak ibukota Buton Utara (Butur) yang belum terselesaikan, terus memantik reaksi dari massa yang semakin anarkis. Setelah beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News