PKI dan TNI
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kelompok Islam--yang secara ideologis menjadi musuh utama PKI dan sering menjadi korban agitasi dan kekerasan PKI—memanfaatkan momentum itu untuk memburu dan membersihkan anggota-anggota PKI.
Banjir darah terjadi di banyak daerah di Jawa dan Bali.
Mereka yang dicurigai sebagai anggota PKI dan simpatisannya diburu dan dan disembelih.
Dalam waktu tidak terlalu lama PKI dibersihkan di level grass root.
Pada level politik elite, Suharto berhasil mendapatkan mandat dari Presiden Soekarno melalui Surat Perintah 11 Maret 1966.
Dengan surat sakti itu Suharto punya kewenangan untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai partai terlarang.
PKI bisa dihancurkan, dan sisa-sisa anggota maupun simpatisan yang lolos dari penyembelihan ditangkap lalu dipenjarakan ke kamp konsentrasi Pulau Buru.
Suharto mengamankan kekuasan dan dilantik menjadi presiden setahun kemudian.
Keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk memperbolehkan anak dan keturunan PKI mendaftar ke TNI memantik kontroversi lama.
- Letjen Kunto Batal Dimutasi, Legislator: TNI Mudah Digoyah Urusan Politik
- Bea Cukai dan TNI Gagalkan Penyelundupan 445.800 Batang Rokok Ilegal di Gorontalo
- Berapa Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung? Ada Bukti Transfernya
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Tingkatkan Pertahanan Siber, Kasum TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Digital Intelijen Militer Singapura