PKS Bela Gubernur Sumbar
Dari Ancaman Sanksi Istana
Senin, 08 November 2010 – 05:25 WIB
Kepergian Irwan, terang dia, juga berdasar kesepakatan pemda setempat. Sebagai gubernur, Irwan harus berangkat dengan waktu kunjungan yang dipersingkat menjadi satu setengah hari. Irwan sama sekali tidak lupa untuk terus memantau penanganan pascatsunami Mentawai. "Koordinasi sementara diwakilkan ke Wagub (wakil gubernur, Red). Sekarang (kemarin, Red) Pak Irwan sudah terjun langsung," tegasnya.
Baca Juga:
Mahfudz menyayangkan gencarnya pemberitaan negatif atas keberangkatan Irwan. Menurut dia, pascatsunami yang berlangsung 26 Oktober lalu, sudah ada penanganan tanggap darurat yang dikoordinasikan oleh Irwan. "Yang ribut itu cuma di sini (media, Red), masyarakat Sumbar justru menerima Pak Irwan," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq juga mengkritik rencana pemberian sanksi oleh pemerintah pusat kepada Irwan. Menurut dia, Irwan sebagai gubernur memiliki alasan kuat untuk bertolak ke Jerman. Apalagi hasil kepergiannya itu bisa dipertanggungjawabkan. "Sudah ada pembagian tugas berdasar kesepakatan internal daerah," tegas Luthfi.
Luthfi menyayangkan sikap para pengamat yang terkesan melebih-lebihkan saat berkomentar. Padahal, Irwan dan PKS sejak awal sudah berbuat banyak dalam membantu korban maupun pengungsi gempa dan tsunami Mentawai. "PKS sudah mengirimkan 2 ribu relawannya ke Mentawai," tandasnya. (bay/c10/tof)
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak tinggal diam saat salah seorang kadernya diancam sanksi oleh Presiden SBY. Menurut Wakil Sekjen PKS
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 3 Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Minta Eks Bupati Tabalong Maju di Pilgub Kalsel
- Pilkada Jabar 2024, Gerindra Melirik Dedi Mulyadi
- Sikap PDIP Masih Dinanti, Parpol Pendukung Prabowo Dag Dig Dug
- PKB Belum Menentukan Sikap pada Prabowo, Cak Imin Lakukan Ini
- AHY Bilang Begini Soal Pembagian Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo
- Temui SBY, Sudaryono Dapat Restu Demokrat untuk Pilgub Jateng?