Politik Beras, SBY Sidak Bulog
Kamis, 05 Februari 2009 – 10:23 WIB

Politik Beras, SBY Sidak Bulog
Isu-isu penting yang berkaitan dengan peran dan tugas Bulog tahun ini dan tahun-tahun mendatang pertama adalah berkaitan dengan ekspor beras. “Saya tahu ada wacana, pemikiran di kalangan masyarakat tentang apakah sudah saatnya kita mengekspor beras, kalau mengekspor beras berapa banyak, beras jenis apa, lantas bagaimana kepentingan untuk mencukupi kebutuhan beras sendiri dan sebagainya. Bulog tadi telah merencanakan setelah mencukupi kebutuhan dalam negeri maka apabila ada peluang untuk mengekspor pada jenis tertentu itu akan dilakukan," kata Mantan Menko Polkam tersebut.
Yang kedua, Presiden SBY berpesan agar distribusi besar terutama penyaluran raskin betul-betul mengantisipasi perkembangan iklim dan cuaca. “Jangan ketika terjadi cuaca yang buruk, baru kita bingung bagaimana menyalurkan raskin itu. Baik di pusat maupun daerah melakukan langkah-langkah antisipasi yang baik," terang SBY.
Kemudian, yang ketiga menyangkut aset Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia yang harus ditata kembali. Dia mengingatkan, aset tersebut tidak boleh menjadi beban, tetapi harus menjadi aset yang mendatangkan sumber-sumber pendapatan yang baik.
Keempat, adalah bagaimana peran Bulog dalam stabilisasi harga. Tidak mudah untuk menstabilkan harga karena ada hukum-hukum pasar, meskipun kita tidak menganut penuh fundamentalisme pasar seperti itu dan selalu ada peran pemerintah.
JAKARTA – Kekhawatiran terhadap minimnya pasokan pangan disaat harga komoditas pangan meningkat menjadi perhatian pemerintah. Hal ini ditandai
BERITA TERKAIT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor