Politisi PAN Ini Tegaskan Berani Pimpin Kota Bukittinggi

jpnn.com - JAKARTA - Calon Walikota Bukittinggi Taslim Chaniago Sutan Parapatiah menyatakan berani jadi Walikota Bukittinggi Periode 2015-2020. Alasannya, sebagai orang Minang yang dibesarkan di Kota Bukittingi, tahu persis kultur, karakter dan potensi kota ini.

“Saya berani jadi Walikota Bukittinggi, karena saya paham kultur, karakter dan potensi Kota Bukittinggi,” kata Taslim, dalam acara “Dialog Badunsanak dengan Cawako Bukittinggi Periode 2015-2020,” di Jakarta, Minggu (27/9).

Memahami kultur, karakter dan potensi daerah yang akan dipimpin, lanjut Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini, sangat penting agar pemimpin tidak salah urus dalam mengemban amanat warga kota.

Taslim juga menanggapi persoalan sangat sempitnya wilayah Kota Bukittinggi yang hanya 25 kilometer. Taslim menawarkan solusi yakni akan memperbanyak koordinasi dan konsultasi dengan kabupaten yang secara langsung berbatasan dengan Kota Bukittinggi.

“Ruang dialog dengan Kabupaten Agam yang melingkari Bukittinggi masih sangat terbuka lebar. Ruang ini akan saya isi dengan kultur orang Minang yakni musyawarah mufakat. Saya akan duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan tokoh adat di Agam dan Bukittinggi,” tegas anggota Komisi III DPR RI Periode 2009-2014 ini.

Taslim yakin, sejumlah Nagari di Agam yang berbatasan langsung dengan Kota Bukittinggi secara administrasi mau masuk Bukittinggi karena reward sudah menunggu mereka.

“Kalau saya terpilih jadi Walikota Bukittinggi, melalui APBD dialokasikan dana sebesar satu miliar rupiaha per tahun untuk masing-masing kelurahan. Termasuk nantinya Nagari di Agam yang bergabung dengan Bukittinggi,” katanya.

Terkait dengan kritikan perantau terhadap Kota Bukitinggi yang kini identik dengan kota preman, Taslim menjelaskan itu terjadi karena penegakkan hukum dikompromikan.