Posisi Rusia Terancam di UNHCR, Tanda Kekalahan?
Stalin yang telah meninggal meneruskan ide dan mimpi-mimpinya sehingga menyisakan konflik yang seharusnya bisa diselesaikan secara alami oleh setiap kelompok yang terlibat.
Uni Soviet mengalami kemunduran pada 1988 dan memunculkan konflik antara Armenia dan Azerbaijan yang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh.
Menjelang keruntuhan Uni Soviet, sedikitnya 54 hingga 65 juta orang atau kira-kira seperlima dari populasi Soviet terpaksa hidup di luar wilayah mereka.
Pada September 1990, Uni Soviet mengirim delegasi pengamat ke Pertemuan Komite Eksekutif tahunan UNHCR di Jenewa.
Dalam pertemuan itu, Soviet ingin meratifikasi Konvensi Pengungsi PBB 1951 dan mempersiapkan undang-undang untuk mendukung peraturan tersebut.
Integrasi Rusia ke UNHCR terhitung kurang lancar karena wilayah bekas pecahan Uni Soviet terus bergolak akibat konflik antaretnis.
Pergolakan juga terjadi karena konflik keamanan dalam negeri Federasi Rusia yang mengakibatkan pengungsi-pengungsi baru. (mcr9/jpnn)
Mayoritas negara di dunia mendukung penangguhan keanggotaan Rusia dari UNHCR setelah terjadi pembantaian warga sipil di Bucha, Ukraina
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Dea Hardianingsih, Tarmizi Hamdi
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Merespons Prabowo, Hasto Bicara Cita-Cita Bung Karno Merombak Sistem Internasional yang Anarkis
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini