Prabowo Sentil Intelijen, PDIP Singgung Penculikan Aktivis

Sebelumnya, Prabowo menyentil intelijen saat menyampaikan Pidato Kebangsaan Prabowo - Sandi bertajuk Indonesia Menang di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1). Awalnya, Prabowo menyatakan bahwa yang harus dilakukan melakukan reorientasi pembangunan dan pengelolaan RI.
Reorientasi pembangunan dan pengelolaan RI diperlukan karena bangsa yang kukuh hanya bisa diwujudkan jika negara tersebut bisa swasembada pangan, energi yaitu bahan bakar, dan air bersih. Selain itu, memiliki lembaga-lembaga pemerintahan yang kuat, hakim, haksa, polisi dan intelijen yang unggul.
Kemudian, angkatan perang yang unggul. Tentara yang tidak kalah dengan tentara-tentara terbaik di dunia. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia perlu intelijen yang kuat. "Kita perlu intelijen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat," kata Prabowo.
Mantan Komandan Jedneral (Danjen) Kopasuss TNI AD itu menuturkan intelijen seharusnya menginteli musuh negara. Prabowo mengingatkan intelijen jangan menginteli mantan presiden RI, bekas ketua MPR, dan lainnya.
“Jangan menginteli anaknya proklamator kita. Jangan menginteli mantan panglima. Jangan menginteli ulama-ulama besar. Kalau mau intelien, mantan pangkostrad tidak apa-apa," kata mantan Pangkostrad, itu.(boy/jpnn)
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris menyoroti Pidato Kebangsaan Indonesia Menang Prabowo – Sandi. Capres Prabowo dalam pidatonya menyentil intelijen.
Redaktur & Reporter : Boy
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!