Presiden Jangan Terlalu Banyak Basa-basi

Presiden Jangan Terlalu Banyak Basa-basi
Presiden Jangan Terlalu Banyak Basa-basi
JAKARTA – Ketua alumni pasca sarjana (S-2) Universitas Indonesia, Agun Gunandjar Sudarsa, menilai penegakan hukum di Indonesia kian terpuruk. Menurutnya, upaya pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengubah keadaan tak banyak membawa perubahan.

Justru sebaliknya, yang terjadi adalah pelemahan terhadap hukum karena kuatnya berbagai kepentingan. “Itulah cermin penegakan hukum di Indonesia sehingga jangan berharap hukum bisa menjadi sandaran, melindungi apalagi mengayomi rakyat pencari keadilan,” kata Agun, di Jakarta, Minggu (30/1).

Untuk melihat kondisi penegakan hukum Indonesia, pada 2 Februari 2011 nanti akan digelar diskusi reformasi penegakan hukum di Hotel Sultan, Jakarta. Diskusi itu akan menampilkan Prof Ronny Nitibaskara, Prof Muhammad Mustofa, Mas Achmad Santosa, Rudi Satriyo dan Paulus Wirutomo. Acara akan dipandu Kriminolog UI, Adrianus Meliala.

Lebih lanjut, Agun mengatakan, reformasi saat ini disikapi secara salah. Akibatnya terjadi benturan antara norma lama yang belum selesai dipahami dengan norma baru yang belum dimengerti. “Dalam kondisi ini mestinya dibutuhkan pemimpin yang kuat, tegas dan bernyali. Tanpa itu kepemimpinan tidak akan ada hasilnya, reformasi tak bunyi. Apalagi kalau hanya mengedepankan popularitas.”

JAKARTA – Ketua alumni pasca sarjana (S-2) Universitas Indonesia, Agun Gunandjar Sudarsa, menilai penegakan hukum di Indonesia kian terpuruk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News