Produksi Pupuk Ditingkatkan 60 Persen

Produksi Pupuk Ditingkatkan 60 Persen
Produksi Pupuk Ditingkatkan 60 Persen

       JAKARTA-Pemerintah akan meningkatkan produksi pupuk nasional. Wapres Jusuf Kalla, menginginkan peningkatan produksi mencapai 60 persen. "Beliau minta 60 persen," ujar Menteri BUMN Sofyan Jalil, usai mengikuti rapat evaluasi pupuk di Istana Wakil Presiden RI, Selasa 26 Agustus 2008, yang dipimpin langsung Wapres HM. Jusuf Kalla.

        Hal ini akan dicapai dengan merevitalisasi pabrik pupuk yang konsumsi gasnya tinggi. Pabrik dengan konsumsi gas 34 mmbtu untuk satu ton pupuk, akan direvitalisasi dengan teknologi baru menjadi 26 mmbtu perton, sehingga hemat gas 8 mmbtu perton.

       "Pabrik akan diganti baru, dan dalam tempo kurang 10 tahun sudah

kembali dari selisih penghematan gas. Rapat putuskan akan

revitaslisasi 7 pabrik konsumsi gas tinggi. Pokoknya, pemerintah ingin menjamin ketersediaan pupuk," tambah Sofyan.

       Sofyan menyebutkan pabrik yang akan direvitalisasi itu diantaranya Pusri, Kaltim, Kujang, Pim 1, Pim 2 yang sudah tua. Lokasinya mengedepankan aspek kedekatan pada bahan bakar atau suplai gas. "Contohnya, Pusri akan pindah ke hilir, tanjung api-api," katanya.

       Untuk satu pabrik ditaksirkan akan membutuhkan investasi USD 700 juta. Pada tahun 2015, pemerintah optimis penuhi kebutuhan pupuk nasional yang ditaksir mencapai 15 juta ton.

       "Dari perbankan tanpa adanya jaminan pemerintah. Mekanismenya, apakah di

       JAKARTA-Pemerintah akan meningkatkan produksi pupuk nasional. Wapres Jusuf Kalla, menginginkan peningkatan produksi mencapai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News