Produktivitas Jagung NTT Terus Digenjot

Produktivitas Jagung NTT Terus Digenjot
Staf Ahli Infrastruktur Kementerian Pertanian Ani Andayani panen jagung seluas 50 hektare di Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (11/4). Fathan Sinaga/jpnn.com

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Produktivitas komoditas jagung tengah digenjot oleh tim Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) Kementerian Pertanian di Nusa Tenggara Timur.

Salah satu upaya itu adalah memasukkan teknologi dan mekanisasi di NTT.

Staf Ahli Infrastruktur Kementerian Pertanian Ani Andayani mengatakan, NTT termasuk daerah dengan luasan lahan jagung terluas ketiga di Indonesia. Namun, produktivitasnya berkisar 2,6 ton per hektare sampai 3,6 ton per hektare, sangat kecil dibanding daerah lain.

"Karena itu dibentuk Upsus. Upsus ini adalah sebuah intensifikasi dari pekerjaan yang lama," kata Ani di sela-sela panen jagung seluas 50 hektare di Desa Abi, Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Rabu (11/4).

Luas lahan jagung di NTT mencapai 363.505 hektare dengan menyumbang enam persen lahan jagung untuk nasional. Sedangkan produksinya berada di 808.870 ton pada 2017. NTT menyumbang tiga persen untuk produksi jagung nasional.

Ani menilai, angka tersebut perlu dioptimalisasi sehingga NTT bisa swasembada dan melakukan ekspor jagung.

Sebagai upaya menggenjot produksi, pemerintah sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Percepatan Penyediaan Embung Kecil dan Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa. Ani mengatakan, untuk membangun satu embung, ada 12 lembaga yang bekerja sama.

"Jadi, Kementerian Desa menyediakan anggarannya dari Dana Desa, Kementerian PUPR soal teknisnya dan Kementerian Pertanian mendorong kepala daerah untuk mengadakan embung," kata Ani.

Luas lahan jagung di NTT mencapai 363.505 hektare dengan menyumbang enam persen lahan jagung untuk nasional. Sedangkan produksinya berada di 808.870 ton 2017.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News