Prof Sri Rezeki: Imunisasi Standar Kesejahteraan Sebuah Negara

Prof Sri Rezeki: Imunisasi Standar Kesejahteraan Sebuah Negara
Ilustrasi Imunisasi. FOTO : JPNN

Setelah sempat pindah tugas ke Sumatera Barat dan merampungkan pendidikan spesialis, Kusnandi lantas kembali ke Unpad untuk menjadi tenaga pengajar pediatri sosial.

Dalam mata kuliah yang diajar, Kusnandi fokus memberi pelajaran mengenai imunisasi. 

Kedekatan lokasi Unpad dan PT Bio Farma juga membuat keilmuan Kusnandi banyak digunakan dalam persiapan produksi beragam vaksin.

Nyaris seluruh produk vaksin yang dikembangkan Bio Farma melibatkan keahlian Kusnandi Rusmil. 

"Saya mendapat kepercayaan untuk melaksanakan hampir semua imunisasi. Jadi mulai dari imunisasi DPT, Hepatitis B, uji klinis fase I-II, kemudian Pentabio, kemudian bersama Prof. Sri saya meneliti vaksin Dengue, kemudian vaksin Pneumococcus," kata Kusnandi Rusmil. 

Sampai kini, Kusnandi Rusmil telah melakukan 26 uji klinis vaksin, termasuk uji klinis fase III vaksin COVID-19 di Indonesia.

“Sudah 1.620 subjek penelitian yang telah selesai divaksinasi. Sebelum divaksinasi, mereka diambil darahnya, kemudian satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan setelah disuntik diambil darahnya lagi untuk dilakukan evaluasi keamanan vaksin, kadar zat anti bodi, dan efikasinya. Sejauh ini tidak ada efek samping yang berbahaya yang dialami relawan," jelasnya.

Baik Sri dan Kusnandi sama-sama sepakat bahwa imunisasi merupakan hal penting yang harus terus diperjuangkan pemerintah Indonesia.

Cakupan imunisasi yang luas memberi gambaran tentang kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News