Profesor Bahasa Nilai Cuitan Ongen Bukan Pornografi

Profesor Bahasa Nilai Cuitan Ongen Bukan Pornografi
Profesor Bahasa Nilai Cuitan Ongen Bukan Pornografi

jpnn.com - JAKARTA -- Pakar Bahasa Indonesia dari Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Hanafie Sulaiman memberikan dukungan moril kepada Pemilik akun Twitter @ypaonganan, Yulianus Paonganan yang sudah tiga bulN ditahan Bareskrim Polri. 

Ongen dituduh melanggar Undang-undang Pornografi serta UU Informasi dan Transaksi Elektronik, padahal  beberapa pakar menyebutkan jika apa yang dilontarkan Ongen tidak mengandung unsur pornografi. 

Prof Hanafie mengaku dirinya datang langsung dari Palu setelah membaca berita mengenai polemik hastag  #PapaDoyanLonte dan #PapaMintaPaha serta gambar kelamin anak kecil laki laki yang dijadikan acuan polisi untuk memenjarakan sesorang karena ditiduh melanggar UU Pornografi.

“Ini murni dukungan saya kepada Ongen, sehingga saya langsung terbang ke Jakarta. Dan apa yang saya sampaikan bisa dipertanggungjawabkan, jika kata-kata dalam cuitan yang dia tulis di medsos tidak mengandung unsur pornografi,” kata Prof Hanafie usai menjenguk dan berdiskusi dengan Ongen, Kamis (26/2) lalu di Tahanan Bareskrim Mabes Polri.

Prof Hanafie yang merupakan murid langsung dari Prof J.S.Badudu pakar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa kata lonte dalam hestek #PapaDoyanLonte tidak ada unsur pornografi. 

Seperti dalam penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, lonte itu adalah perempuan jalang, tuna susila dan pelacur. Sementara pronografi itu adalah tingkah laku secara erotik dalam gambar atau, dan tulisan yang cendrung membangkitkan nafsu birahi. “Jadi lonte dengan pornografi itu tidak ada kaitannya.  Kata lonte itu kalau saya sebutnya Animate sementara pronografi itu adalah Niranimate,” tegas guru besar Linguistik / Bahasa di Universitas Tadulako, Palu, itu.

Karenanya, ia memandang kasus ini aneh dan terkesan dipaksakan. "Dicari-cari kesalahan, ini sudah sangat zolim,” kata Ketua Senat Universitas Tadulako, ini.

Doktor Lingustik jebolan kampus Stansford California, Amerika Serikat, itu menambahkan,  foto kelamin anak kecil laki laki yang akan disunat bukanlah pornografi. Defenisi pornografi adalah gambar atau tulisan yang dapat membangkitkan hasrat birahi, sedangkan gambar itu tidaklah timbulkan hasrat birahi. "Apalagi diambil dari blog kesehatan yang membahas tentang sunat anak kecil, lalu dimana pornografinya?" tuturnya.
 
Sementara, pakar hukum Universitas Tadulako, Palu, Zainuddin Ali berpendapat bahwa penyidik sedang kebingungan untuk menggarap kasus dugaan pornografi ini.

JAKARTA -- Pakar Bahasa Indonesia dari Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah, Profesor Hanafie Sulaiman memberikan dukungan moril kepada Pemilik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News