Punya Pendapatan Lain, Pemegang Lisensi Sevel Enggan Delisting
Tito kini menunggu surat pernyataan resmi dari MDRN soal penutupan gerai 7-Eleven.
Setelah membaca itu, pihaknya akan memanggil manajemen MDRN untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
MDRN tidak wajib melakukan public expose terkait penutupan 7-Eleven.
Namun, jika manajemen MDRN memenuhi panggilan BEI untuk memberikan penjelasan lebih lanjut akan hal itu, Tito akan mengimbau perseroan mau memberikan penjelasan kepada publik.
Harga saham kini berada di level terendah, yakni Rp 50 atau biasa disebut saham gocap.
Padahal, saham MDRN pernah dihargai Rp 13.700 pada November 1995. MDRN pernah melakukan pemecahan nilai saham (stock split).
Sejak 2015 atau sejak gerai 7-Eleven satu per satu mulai ditutup, saham MDRN mulai anjlok di level Rp 180.
Lembaga pemeringkat Fitch menilai, model bisnis yang tidak tepat menjadi penyebab 7-Eleven kalah bersaing dengan ritel lain.
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) enggan keluar dari lantai bursa.
- United E-Motor Resmi Melantai di BEI, Bidik Dana Segar Rp 400 Miliar
- Segera Melantai di BEI, United E-Motor Akan Memperluas Portofolio Produk
- Lepas Saham IPO Rp 100 per Lembar, ASLI Incar Proyek Pembangunan IKN
- Bank DKI Komitmen Tingkatkan Literasi Pasar Modal kepada 10 Ribu Karyawan Perbankan
- MPX Logistics Akan Membagikan Dividen Interim Rp 2 Miliar, Berikut Jadwalnya
- Maksimalkan Perdagangan Karbon, IDSurvey Jalin MoU dengan BEI