Putusan Otak

Oleh: Dahlan Iskan

Putusan Otak
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pengikut Trump, Anda sudah tahu: sangat fanatik dan militan. Bahkan Trump, pekan lalu, mengancam: kalau soal dokumen ini ia dijadikan tersangka, pengikutnya tidak akan bisa menerima. Mereka akan menjadi ancaman keamanan. Maksudnya: mereka akan mengamuk di jalan-jalan.

Pekan lalu FBI memang terlihat sudah akan melangkah ke sana. Trump juga tahu.

Maka ia mencari jalan memutar. Ia minta ke pengadilan: agar diangkat dulu penilai independen.

Penilai independenlah yang akan menentukan apakah dokumen itu rahasia atau bukan. Ia tidak mau polisi yang menentukan. FBI sudah ia anggap bermain politik.

Amerika hebat. Di bidang penegakan hukum. Lihatlah apa kata pengadilan. Permintaan Trump itu dikabulkan.

Penegakan hukum begitu diutamakan di sana. Pun ketika harus lebih rumit dalam menghadapi tokoh sekelas mantan Presiden Donald Trump.

Hukum dan demokrasi memang berjalan seiring di sana. Karena itu bisa menjadi negara adil dan maju.

Memang ketidakadilan masih terjadi di sana, tetapi punya cara penyelesaian hukum yang sangat tegak.

Dahlan Iskan singgung soal Azrul Ananda mengundurkan diri sebagai Presiden Persebaya. Lalu dia berbicara tentang Donald Trump.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News