Raker di DPD RI, Tito Karnavian Sampaikan Pesan Jokowi

Raker di DPD RI, Tito Karnavian Sampaikan Pesan Jokowi
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan jajaran menghadiri rapat perdana dengan Komite I DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11). Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komite I DPD Agustin Teras Narang itu, Tito hadir mengenakan seragam pegawai negeri sipil (PNS) warna khaki.

Rapat dimulai dengan perkenalan anggota DPD dan jajaran pejabat Kemendagri. Tito meminta satu per satu direktur jenderal dan pejabat lain yang ada di Kemendagri untuk memperkenalkan diri di hadapan Komite I DPD.

Rapat ini membahas masalah utama yakni hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. "Kami harap peran DPD menjembatani sekaligus penstimulasian pembangunan pusat dan daerah, khususnya di daerah," kata Tito. 

Mantan Kapolri itu menambahkan permasalahan stabilitas keamanan sangat dipengaruhi faktor politik dan pemerintahan. Menurut Tito, gejolak politik akan berdampak pada stabilitas keamanan. "Tugas kami menjaga pemerintahan tetap stabil di daerah, dan juga agar situasi politik di daerah tetap stabil," ujar Tito. 

Dia menambahkan sudah melakukan berbagai upaya untuk menyinkronkan pemerintah pusat dan daerah ke depan. Tito menjelaskan pada 13 November 2019, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengundang kepala daerah, ketua DPRD, kajati, kajari, kapolda, kapolres, pangdam, danrem, dandim serta stakholder keamanan lainnya.

Dalam kesempatan itu, ujar Tito, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah memberikan arahan, dan apa yang akan dilakukan selama lima tahun ke depan. "Penekanan utama Bapak Presiden adalah pembukaan lapangan pekerjaan," ujar Tito.

Menurut Tito, hal itu dikarenakan Indonesia akan menghadapi dilema bonus demografi. Berbeda dengan negara lain yang mengalami penurunan jumlah penduduk. Dia menjelaskan tingkat atau angka harapan hidup di Indonesia akan mencapai usia 75 tahun. Selain itu, angkatan kerja muda juga akan banyak. Dia menegaskan kalau bonus demografi ini tidak dikelola dengan baik maka akan bisa menjadi bencana demografi.

"Dua masalah, angkatan kerja muda yang banyak, angkatan lansia mulai meningkat karena harapan hidup bisa jadi beban negara kalau tidak berdaya guna," ujar Tito.

Tito juga meminta satu per satu direktur jenderal dan pejabat lain yang ada di Kemendagri untuk memperkenalkan diri di hadapan Komite I DPD RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News