Ratus Vagina Bisa Picu Keputihan?

Ratus Vagina Bisa Picu Keputihan?
Ilustrasi. MS V. Foto Women Health

Asap yang bersifat panas pada prosedur ratus vagina bisa menyebabkan luka bakar, juga memicu pertumbuhan bakteri serta jamur berlebih di daerah kewanitaan. Hal ini akan menganggu keseimbangan bakteri baik yang hidup di sekitar vagina.

Pada akhirnya, ratus vagina malah bisa menyebabkan terjadinya vagina kering dan mengalami iritasi atau perlukaan. Kondisi ini bisa menimbulkan infeksi dan memicu terjadinya keputihan yang tidak normal.

Menjaga kesehatan daerah kewanitaan.

Untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan, Anda tak perlu melakukan ratus vagina atau perawatan lain yang belum terbukti manfaatnya secara medis. Karena, tindakan yang paling tepat untuk menjaga kesehatan vagina adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan bagian luar vagina dari depan ke belakang menggunakan air mengalir dan sabun lembut tanpa pewangi. Kemudian, seka dengan handuk atau tisu bersih hingga benar-benar kering.

2. Gunakan celana dalam berbahan katun dengan ukuran yang sesuai. Ganti celana dalam secara berkala, ketika basah atau lembap.

3. Jika sedang menstruasi, ganti pembalut setiap empat jam sekali.

4. Hindari berbagai produk pembersih vagina tanpa adanya anjuran dari dokter.

Mengetahui adanya fakta medis di atas, Anda sebaiknya berpikir ulang sebelum memutuskan untuk melakukan ratus vagina. Alih-alih menjaga daerah kewanitaan, metode tersebut justru bisa mencetuskan terjadinya keputihan tak normal atau kondisi medis lain di luar dugaan Anda.(NB/ RVS/klikdokter)

Ratus dipercaya bisa membantu mengatasi masalah menstruasi, mengencangkan otot vagina yang kendur. Namun benarkan hal ini justru bisa membahayakan?


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News