Ratusan Perawat Indonesia Pulang Kampung

Tak Lulus Sertifikasi

Ratusan Perawat Indonesia Pulang Kampung
Ratusan Perawat Indonesia Pulang Kampung
JAKARTA - Peluang kerja sebagai perawat di Jepang rupanya sulit ditembus oleh tenaga medis asal Indonesia. Lebih dari 200 perawat yang mendapat kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi di Jepang hanya dua orang yang berhasil lulus dalam tes. "Banyak hal yang menyebabkan ketidaklulusan itu," ungkap Menteri Kesehatan (menkes), Endang Rahayu Sedyaningsih. Dia menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah faktor bahasa.

Menurut Endang, perawat asal Indonesia harus bisa menggunakan bahasa Jepang secara lancar. Baik bahasa lisan maupun tulis. "Termasuk bahasa kanji, mungkin tidak semua perawat bisa menguasainya," ungkap Endang.

Dia menilai, dengan standar sertifikasi yang berbeda dengan Indonesia, menjadikan perawat sulit untuk menyesuaikan. "APalagi kerjasama ini baru pertama kali," tambahnya.

Naydial Roesdal, Irjen Kemenkes menjelaskan, dalam perjanjian antara Indonesia-Jepang, lebih dari 200 perawat itu mendapat kesempatan ujian selama tiga kali dalam tiga tahun. Tahun ini perawat tersebut masuk di tahun kedua. "Selama dua kali ujian, hanya ada dua perawat yang lulus sertifikasi," katanya.

JAKARTA - Peluang kerja sebagai perawat di Jepang rupanya sulit ditembus oleh tenaga medis asal Indonesia. Lebih dari 200 perawat yang mendapat kesempatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News