Rayakan 50 Tahun ASEAN, Kemendikbud Gelar Festival Budaya Panji

Rayakan 50 Tahun ASEAN, Kemendikbud Gelar Festival Budaya Panji
Wardiman Djojonegoro (pukul Gong) dan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid (4 dari kanan) saat membuka bersama Seniman Sastra & Budaya Panji di Museum Wayang Kota Tua, Sabtu 5 Agustus 2017. Foto: Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Festival dan Seminar Budaya Panji di Museum Wayang di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 4-6 Agustus 2017.

Event itu digelar dalam rangka merayakan HUT ke-50 ASEAN.

Beberapa tokoh dan akademisi lintas budaya turut menghadiri acara tersebut.

Agenda itu juga mementaskan sejumlah pertunjukan seni dan pameran karya sastra, naskah kuno, dan kreasi seni rupa.

Pengamat budaya sekaligus penggagas dan pembicara kunci dalam Seminar Sastra dan Budaya Panji Wardiman Djojonegoro menjelaskan, cerita Panji mengisahkan percintaan dan peperangan antara kerajaan Jenggala dan Panjalu.

Sebelum pecah, Jenggala dan Panjalu merupakan satu kerajaan besar bernama Panjalu (Kediri) yang dipimpin oleh Airlangga yang berkuasa pada 1042-1222 di Jawa Timur.

“Kisah Panji dengan tokoh sentral Inu Kertapati dan Galuh Chandrakirana memiliki banyak versi dan tersebar hingga ke wilayah Asia Tenggara,” ujarnya, Sabtu (5/8).

Keunikan sastra dan budaya Panji membuat Perpustakaan Nasional bersama dengan Malaysia, Kamboja, British Library, dan Leiden Universiteit telah mendaftarkan naskah Panji sebagai Ingatan Kolektif Dunia untuk kategori naskah kuno atau Memory of the World di UNESCO.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Festival dan Seminar Budaya Panji di Museum Wayang di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News