Rekam Jantung

Oleh Dahlan Iskan

Rekam Jantung
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Usaha buzzer seperti itu dianggap berhasil. Setidaknya dalam dua hari terakhir ini langit Amerika dipenuhi isu Biden akan mati ketika menjabat presiden nanti.

Rasanya itu pun hanya akan jadi keberhasilan jangka pendek. Hasil survei politik terus menempatkan nama Biden kian tinggi. Sampai-sampai muncul isu baru: kalau mau menang Trump harus mengganti calon wakil presiden.

Cawapres Trump memang belum ditentukan. Namun selama ini selalu wapres incumbent tetap digandeng di pencalonan berikutnya. Apalagi jasa Wapres Mike Pence sangat besar untuk keterpilihan Trump periode pertama.

Pence-lah yang mendekatkan golongan Kristen ke Trump. Ia memang dikenal sangat Kristiani. Sangat konservatif. Banyak 'Perda Syariah' lahir di Indiana ketika Pence jadi gubernur di sana.

Padahal sebelum itu Trump dikenal sebagai Kristen yang tidak taat. Orang mengenal agama Trump sesungguhnya adalah yang 'itu'.

Berkat Pence akhirnya kalangan gereja menyukai Trump. Meski tidak semua. Itu sudah cukup. Bisa jadi Pence tidak diperlukan lagi. Manisnya sudah habis diisap.

Trump yang selama jadi presiden pun tetap dikenal sebagai tukang pecat diperkirakan juga akan memecat Pence.

Ada keuntungan lain memecat orang yang dulu sangat berjasa padanya itu. Bukankah secara formal wakil presiden adalah ketua tim penanggulangan Covid-19?

Kalau ada pasien datang, biarpun sakitnya ringan, saya tawari mereka CT scan, MRI, rekam jantung, foto toraks, dan periksa darah lengkap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News