Rekayasa Terbongkar!
Anggodo Goyang Tiga Lembaga Hukum
Rabu, 04 November 2009 – 05:54 WIB

Ketua MK Mahfud MD memeriksa transkrip dan CD rekaman rekayasa kriminalisasi Bibit-Chandra. (foto: Raka Denny/Jawapos
Dalam rekaman penyadapan yang diperdengarkan pada publik kemarin, terdapat satu percakapan antara Anggodo Widjojo dan Ong Yuliana Gunawan. Mereka berbicara tentang hasil pembicaraan per telepon antara Yuliana Gunawan dengan Wakil Jaksa Agung Abdul Hakim Ritonga yang membicarakan rencana pembubaran KPK.
Baca Juga:
"Tadi Pak Ritonga telepon, besok dia pijet di Depok. Ketawa-ketawa dia. Dia bilang pokoknya kamu harus ngomong apa adanya, semua, ngerti? Kalau gak gitu, kita yang mati," katanya. "Sekarang dia (Ritonga) sudah dapat dukungan dari SBY, ngerti gak? Kita semua, Pak Ritonga, pokoknya didukung SBY, jadi KPK nanti ditutup, ngerti gak"
Presiden SBY melalui Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal telah membantah keterlibatan dalam kasus tersebut. Presiden menegaskan namanya dicatut oleh pihak-pihak dalam kasus tersebut. Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum kasus kini tengah menelisik kebenaran surat persetujuan yang telah diteken kepala negara terkait kasus ini. "Arahan Presiden, jangan sampai ini dibiarkan. Karena tidak ada Presiden tidak ada keterlibatan seujung kuku pun," tambah Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar.
Dalam percakapan tersebut, plot pembubaran KPK terekam jelas melalui rencana kriminalisasi pimpinan KPK. Antasari Azhar yang diakui Anggodo telah menerima sejumlah uang berperan melalui testimoni yang menyebut dua wakilnya, Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto menerima sejumlah uang dari Anggodo Widjojo.
JAKARTA - Dugaan rekayasa kriminalisasi dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah kemarin
BERITA TERKAIT
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi