Rente Yes, Ideologi No

Rente Yes, Ideologi No
Rente Yes, Ideologi No

Gersangnya kaderisasi itu yang memungkinkan munculnya para oportunis di partai politik yang jangan-jangan menganggap partai adalah “peluang kerja.” Jika sudah masuk ke sturuktur kekuasaan, baik di legislative dan eksekutif adalah “jembatan emas” untuk memburu rente di berbagai proyek pemerintahan.

Kader partai menjadi sangat pragmatis dan transaksional, dan sedikit saja yang transformative demi pengabdian kepada kepentingan rakyat.  Tragisnya, tak sedikit pula yang tersadung dengan kasus suap dan korupsi, sehingga citra partai terempas ke titik nadir.

Jika tidak lagi dipercayai oleh rakyat, saya kira ini prosfek buruk bagi partai. Padahal, partai adalah instrument paling utama dari demokrasi.  Jika partainya tak becus maka kualitas demokrasi pun amburadul yang berakibat buruk kepada masa depan bangsa.

Masih ada waktu tiga tahun hingga Pemilu 2014 untuk melakukan konsolidasi dan kaderisasi. Paling penting, lakukan kristalisasi terhadap kader yang menjadi virus bagi partai. Amputasi saja, tanpa tedeng aling-aling. Bagaimana, tuan-tuan politikus? (***)
Berita Selanjutnya:
Win-Win ala Jepang

DARI historiografinya, wartawan senior Joesoef Ishak yang meninggal dunia 15 Agustus 2009 dinihari di usia 81 tahun, pantas menjadi anggota Partai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News