Kasus Pembunuhan Brigadir J

Reza Sebut Lie Detector Tidak Mendeteksi Kebohongan, Sentil Omongan Kapolri

Reza Sebut Lie Detector Tidak Mendeteksi Kebohongan, Sentil Omongan Kapolri
Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo di sela-sela rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8). Kedua tersangka ini juga menjalani tes kebohongan pakai lie detector. Foto : Ricardo/JPNN

"Kendati bernama lie detector, tetapi alat itu sama sekali tidak mendeteksi kebohongan," tegasnya.

Reza menekankan bahwa lie detector cuma membaca perubahan-perubahan fisiologis pada orang yang diperiksa antarepisode serta antarpertanyaan yang disodorkan.

Jika terjadi perubahan fisiologi signifikan, maka itu ditafsirkan sebagai indikator adanya reaksi emosional tak wajar.

"Ketidakwajaran itulah yang diartikan penanda kebohongan," ujar Reza Indragiri yang pernah mengajar di Sekolah Tinggu Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) itu.

Baca Juga: Pelecehan Seksual di Magelang, Analisis Reza Indragiri soal Pelaku & Korban Tak Seperti yang Dibayangkan

Polri Mengeklaim Tersangka Jujur

Tim Khusus (Timsus) Polri sebelumnya telah menerima hasil polygraph test menggunakan lie detector terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J.

Ketiga tersangka yang sudah menjalani tes itu ialah Bhayangkara Dua Richard Eliezer (RE) alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM).

Direktur Tindak Pidana Umum Brigjen Andi Rian Djajadi mengeklaim hasil tes menyatakan tiga tersangka itu jujur saat memberikan keterangan soal pembunuhan berencana Brigadir J.

Reza Indragiri Amriel menanggapi tes kebohongan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo cs pakai lie detector soal pembunuhan Brigadir J. Dia singgung omongan Kapolri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News