RI Ingin Tiru Industri Tiongkok
Minggu, 01 Mei 2011 – 07:02 WIB
Menurut dia, Indonesia kaya akan sumberdaya alam dan energi. Namun Indonesia tidak ingin terus-menerus menggantungkan kemajuan ekonomi dari penjualan hasil alam, "Kami juga ingin melihat barang-barang industri buatan Indonesia saling melengkapi dengan barang-barang buatan RRT di pasar dunia, bahkan juga di pasar domestik RRT," cetusnya.
Bahkan kata Wapres, kedua negara bisa saling melengkapi secara demografis. Dia menyebut, dalam 1-2 dasawarsa mendatang jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan meningkat lebih cepat dibanding yang non-produktif. Sementara, berdasarkan hasil sensus di RRT akan terjadi hal sebaliknya. "Saya percaya komplementaritas demografis ini akan membuka peluang lebih luas bagi kita," tambahnya.
Wapres menerangkan, RRT merupakan" negara tujuan ekspor non-migas terbesar kedua bagi Indonesia. Sebaliknya, RRT merupakan pemasok terbesar barang-barang impor non-migas ke Indonesia. Beberapa tahun ini perdagangan kedua negara terus meningkat (lihat grafis dibawah). "Tapi keseimbangan (perdagangan) harus tetap dijaga agar perdagangan ini tetap berlanjut," jelasnya.
Perdana Menteri RRT, Wen Jiabao menyampaikan, keinginan Indonesia untuk menyeimbangkan perdagangan antara kedua negara dapat ditindaklanjuti. Menurut dia, pemberlakukan perdagangan bebas Asean-China telah meningkatkan nilai perdagangan sampai 50 persen. "Kami akan banyak impor mesin dan energi, sehingga bisa menyeimbangkan pertumbuhan perdagangan," tukasnya.
JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mengaku kagum dengan sikap disiplin, kerja keras, dan rasa cinta Tanah Air yang begitu kuat dimiliki rakyat RRT
BERITA TERKAIT
- Thailand Akan Gelar Pameran Dagang Produk Listrik dan Elektronik Terbesar, Simak Nih
- MS GLOW Merilis Produk Wewangian, Cocok untuk Masyarakat Modern
- Ekspansi Mie Mapan Asal Surabaya Kian Masif di Jakarta
- PNM Mekaar Bikin UMKM Aneka Minuman di Kupang Makin Moncer
- Waspada, Penipuan atas Nama Bukalapak, Konsumen Jangan Sampai Terkecoh
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia