ROICAM 10: Memperkuat Peran Internis dalam Tata Laksana Penyakit Kanker 

ROICAM 10: Memperkuat Peran Internis dalam Tata Laksana Penyakit Kanker 
Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia Provinsi DKI Jakarta (PERHOMPEDIN Jaya) menyelenggarakan The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM). Foto Mesya/JPNN.com

Pada kesempatan sama Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, Sp.PD K-HOM, FINASIM mengatakan kanker merupakan penyakit kompleks yang merupakan interaksi antara genetik, lingkungan dan menyebabkan disfungsi dari berbagai sistem organ.  

Adanya mutasi DNA yang diperberat dengan rendahnya fungsi imun menyebabkan penderita kanker sering ditemukan pada stadium lanjut.

Oleh karena itu deteksi dini perlu dilakukan dalam skala yang luas kepada masyarakat umum dan terlebih pasien dengan riwayat keganasan pada keluarga. 

"Kompleksitas dari penanganan dan pengobatan kanker menyebabkan ahli pengobatan kanker di negara maju menggunakan tim multidisiplin dalam pengelolaan kanker," terang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dia menjelaskan kanker berbeda dengan tumor jinak. Sel kanker menghasilkan zat racun berupa sitokin yang berpengaruh pada tubuh pasien secara sistemik.

Sitokin ini menyebabkan pasien dengan kanker mengalami gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. 

Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan kondisi diabetes sehingga pasien kanker tidak dapat mengolah glukosa dengan baik.

Gangguan metabolisme protein menyebabkan penghancuran asam amino sehingga otot mengecil. Gangguan metabolisme lemak menyebabkan penghancuran lemak berlebihan sehingga berat badan menurun .

ROICAM 10 memperkuat peran dokter spesialis penyakit dalam atau internis dalam tata laksana penyakit kanker 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News