RUU Daerah Kepulauan Bisa jadi Jawaban Atas Ketidakadilan Masyarakat

RUU Daerah Kepulauan Bisa jadi Jawaban Atas Ketidakadilan Masyarakat
Working Group Discussion (WGD) RUU Daerah Kepulauan di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, (3/11). Foto dok panitia WGD

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Nono Sampono mengatakan, sudah lama RUU Daerah Kepulauan ini terkatung-katung.

"Padahal RUU ini merupakan desain hukum untuk menjawab berbagai persoalan, yakni ketertinggalan pembangunan nasional, kemiskinan, dan kesenjangan," katanya.

RUU Daerah Kepulauan, menurut dia, juga menjadi salah satu pendorong agar cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim dunia dapat terwujud.

Asisten Deputi Koordinasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Syamsuddin menjelaskan alasan terhentinya pembahasan RUU tersebut.

"Karena hampir 75 persen muatan dalam rancangan RUU itu telah diatur dalam undang-undang yang ada," kata Syamsuddin.

Syamsuddin menyebut pada prinsipnya, pemerintah mendukung upaya menguatkan dan memajukan setiap daerah. Apabila hendak mendorong RUU ini, Syamsuddin menyatakan, pemerintah terbuka untuk berdiskusi dengan perwakilan pemerintah daerah kepulauan guna membahas lebih detail.

"Kami bisa rapat untuk menyatukan pendapat tentang kelanjutan RUU Daerah Kepulauan ini," terang dia.(chi/jpnn)


RUU Daerah Kepulauan diharapkan segera bisa dibahas dan disahkan agar berdampak pada kesejahteraan masyarakat.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News