Salat Jumat di Sandton City

Ada Piala Dunia, Dipercepat Setengah Jam

Salat Jumat di Sandton City
DUA KALI - Salat Jumat kedua di Sandton City Mal, Sandton, Johannesburg. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
Saat itulah, saya bertanya kepada warga lokal yang akan mengantar saya ke Soccer City. Saya bertanya kepada dia, adakah tempat untuk salat Jumat di sekitar Sandton.

Karena dia bukan muslim, dia tidak tahu. Tapi, dia punya teman muslim yang saat itu langsung dia telepon. Dan ternyata di Sandton City (sebuah mal terbesar di Sandton), ada tempat untuk salat Jumat. Hanya saja, dimana persisnya, warga lokal yang mengantar saya tadi tidak memberikan penjelasan. Dan teman yang dia telepon hanya mengatakan di Sandton City.

Semula saya memang memanfaatkan keringanan sebagai musafir untuk tidak salat Jumat. Pertama, karena saya harus berangkat ke Soccer City seawal mungkin agar tidak berdesak-desakan dengan arus puluhan ribu orang yang akan menyaksikan pembukaan PD 2010. Kedua, jika sudah sampai di stadion Soccer City, yang saya tahu, sulit sekali untuk mencari masjid atau musala, atau tempat untuk salat Jumat. Karena itu, kali ini saya memutuskan untuk tidak salat Jumat.

Tapi ternyata mobil yang saya tumpangi menuju ke Soccer City terjebak kemacetan yang luar biasa. Melihat begitu semrawutnya arus lalu-lintas, serta begitu panjangnya mobil yang mengular, saya memperkirakan, kemacetan pasti akan berlangsung berjam-jam lamanya. Dan setelah bertanya kesana-kemari, termasuk bertanya melalui telepon ke seorang suporter Bafana Bafana yang saya kenal, diperoleh jawaban bahwa kemacetan itu disebabkan karena menumpuknya arus lalu-lintas menuju ke Soccer City. Dan itu, katanya, terjadi sejak pukul 09.00. Artinya, ketika saya berangkat ke Soccer City pukul 11.00, itu sudah sangat terlambat.

Karena tempat yang tak mencukupi untuk menampung jamaah, salat Jumat di Sandton, Johannesburg, harus dilakukan dua kali. Karena Jumat lalu (11/6)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News