Selama Mega-SBY Belum Akur ya Sulit

Selama Mega-SBY Belum Akur ya Sulit
Presiden Indonesia, Joko Widodo bersama ketua umum DPP Partai Demokrat pada Kongres IV partai Demokrat di Hotel Shangri-la Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5). Foto: Dipta/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA –  Hadirnya Presiden Joko Widodo di arena Kongres Partai Demokrat, Surabaya, Selasa (12/5), dianggap menguatnya sinyal partai yang dikomandani Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bakal merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

 

Namun, pengamat politik dari Indo Strategi Andar Nubowo memprediksi merapatnya partai berlambang Mercy ke KIH sulit terjadi. Sebab, KIH dipimpin oleh partai pengusung Jokowi, yakni PDIP.

Sedangkan, PDIP di bawah ke pemimpinan Megawati Soekarnoputri. Sementara, hubungan antara SBY dan Mega hingga kini terlihat belum baik karena pernah mengalami ketidakcocokan di masa lalu.

“Apabila Partai Demokrat ingin merapat ke KIH maka harus ada langkah rekonsiliasi secara personal dan politik antar keduanya, SBY dan Mega,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (14/5).

Sayangnya, Mega masih belum menunjukkan gelagat membuka hati dan pintu bagi SBY. “Sebab, Mega termasuk orang yang konsisten. Sehingga, gelagat untuk mendekat rekonsiliasi belum ada,” tuturnya.

Tapi, politik tidak ada yang mutlak. “Bila mereka bertemu akan mengubah konstalasi politik dan tanah air,” tandas Andar. (Rehdian K/dio)


JAKARTA –  Hadirnya Presiden Joko Widodo di arena Kongres Partai Demokrat, Surabaya, Selasa (12/5), dianggap menguatnya sinyal partai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News