Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan

Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan
Sepertiga Desa di Sumbar Belum Ada Bidan
Terkait masalah ini, Pengurus Daerah IBI Sumbar, Mulyati Rivai menjelaskan, saat ini bidan desa hanya mendapat insentif Rp560  ribu perbulan. Jumlah itu jelas masih di bawah standar. Tahun ini, jumlah bidan di Sumbar mencapai 3.500 orang. Agustus mendatang, katanya, Sumbar  akan mendapat tambahan 1.000 bidan dari  28 akademi kebidanan di Sumbar. "Bidan yang baru lulus akan mengikuti uji kompetensi terlebih dahulu," ulasnya.

Lantaran persoalan insentif yang minim menjadi problem utama, maka kata Rosnini, Dinkes Sumbar akan menerima  tembusan surat persetujuan dari Departemen Kesehatan mengenai kenaikan insentif bidan desa.  Ditanya berapa jumlahnya, Rosnini mengaku belum tahu.

Dalam acara Peringatan HUT ke-59 IBI tahun ini, temanya adalah 'Peningkatan Profesi Bidan Mendukung Pencapaian MDGs'. Seorang bidan harus meningkatkan pengetahuannya  untuk  mendukung  pencapaian Millennium Development Goals (MDGs). Sasaran MDGS adalah mengurangi kematian anak balita. Jika bidan bekerja professional, akan banyak anak dan ibu yang akan terselamatkan.

Sementara itu, Asisten II Setprov Sumbar, Syarial mengatakan tahun 2006, kematian  ibu mencapai 230/100 ribu kelahiran hidup. Artinya, setiap 100 ribu  ibu yang melahirkan, 230 ibu meninggal saat persalinan. Tahun 2009 , angka itu turun menjadi  209/100 ribu  kelahiran hidup.  Demikian juga dengan tingkat kematian bayi, mengalami penurunan dari tahun 2006, 36/1.000 kelahiran  hidup menjadi 26/1.000 kelahiran hidup. (a/sam/jpnn)

PADANG -- Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memprioritaskan penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk formasi bidan desa. Pasalnya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News