Sepertinya Jokowi Siapkan Efek Kejut agar Rival Kedodoran
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Arya Ferrandez memprediksi Joko Widodo dan PDI Perjuangan sengaja menutup rapat nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi tokoh yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu di Pemilu 2019. Menurutnya, Jokowi maupun PDIP sedang menyiapkan efek kejut sebagai strategi.
Arya mengatakan, menyimpan nama cawapres pendamping Jokowi menjadi penting untuk meminimalkan ruang bagi pesaing dalam melakukan antisipasi. ”Supaya penantang tidak punya waktu yang banyak untuk merespons atau menyiapkan strategi cadangan,” ujarnya, Minggu (15/7).
Karena itu peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tersebut menduka Jokowi akan mengumumkan nama pendampingya jelang berakhirnya masa pendaftaran pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus mendatang. “Dugaan saya akan dibuka menit terakhir,” ujarnya.
Sebelumnya Jokowi mengaku telah mengantongi lima nama bakal cawapres. Di antara lima nama itu ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Nama itu sudah ada di saku saya, sudah ada di saku saya. Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar,” ujarnya.(aim/JPC)
Pengamat politik Arya Ferrandez memprediksi Joko Widodo dan PDI Perjuangan sengaja menutup rapat nama bakal cawapres sebagai bagian strategi menghadapi rival.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demo soal Kepala BIN Budi Gunawan Dibubarkan Pria Tak Dikenal
- Wacana Pencalonan Jokowi dan Gibran Jadi Caketum Golkar Menuai Pro dan Kontra
- Jokowi Diharapkan Beri Ruang Bagi Prabowo Memimpin Tim Transisi Pemerintahan
- Wacana Jokowi Jadi Ketum Golkar, Firman Soebagyo Singgung AD/ART
- Jokowi Dikritik Anggota Komite HAM PBB, Timnas AMIN: Tamparan Keras
- Suara PDIP Anjlok, Hasto Bicara Kerusakan Demokrasi yang Dilakukan Jokowi