Sepertinya Jokowi Siapkan Efek Kejut agar Rival Kedodoran

Sepertinya Jokowi Siapkan Efek Kejut agar Rival Kedodoran
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Belia dan Sukan (Pemuda dan Olahraga) Malaysia Syed Saddiq Abdul Rahman saat meninjau sejumlah venue Asian Games di Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (14/7). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Arya Ferrandez memprediksi Joko Widodo dan PDI Perjuangan sengaja menutup rapat nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi tokoh yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu di Pemilu 2019. Menurutnya, Jokowi maupun PDIP sedang menyiapkan efek kejut sebagai strategi.

Arya mengatakan, menyimpan nama cawapres pendamping Jokowi menjadi penting untuk meminimalkan ruang bagi pesaing dalam melakukan antisipasi. ”Supaya penantang tidak punya waktu yang banyak untuk merespons atau menyiapkan strategi cadangan,” ujarnya, Minggu (15/7).

Karena itu peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tersebut menduka Jokowi akan mengumumkan nama pendampingya jelang berakhirnya masa pendaftaran pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 10 Agustus mendatang. “Dugaan saya akan dibuka menit terakhir,” ujarnya.

Sebelumnya Jokowi mengaku telah mengantongi lima nama bakal cawapres. Di antara lima nama itu ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Nama itu sudah ada di saku saya, sudah ada di saku saya. Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar,” ujarnya.(aim/JPC)


Pengamat politik Arya Ferrandez memprediksi Joko Widodo dan PDI Perjuangan sengaja menutup rapat nama bakal cawapres sebagai bagian strategi menghadapi rival.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News