Siapkah Australia Menerapkan Sistem Kerja Empat Hari Seminggu?

Siapkah Australia Menerapkan Sistem Kerja Empat Hari Seminggu?
Semakin banyak perusahaan yang kini mendukung konsep empat hari kerja dalam seminggu. (Pexels: Anna Shvets)

Bekerja lima hari seminggu menghadirkan anugerah besar berupa akhir pekan. Produktivitas pun secara berkala dan stabil meningkat, seiring dengan peningkatan standar hidup.

Bertambahnya kesejahteraan pekerja berlanjut selama beberapa dekade berikutnya.

Pada tahun 1945 pekerja Australia diberikan cuti tahunan selama dua minggu. Kemudian diperpanjang menjadi tiga minggu pada tahun 1963, lalu empat minggu dalam setahun sejak 1974.

Cuti sakit, cuti dinas panjang, dan peningkatan jumlah hari libur semuanya terus mengurangi jumlah jam kerja per tahun.

Namun hari kerja dalam seminggu tetap saja lima hari.

Pada tahun 1988, Komisi Konsiliasi dan Arbitrase membuka jalan waktu minggu kerja dipotong dari 40 jam menjadi 38 jam seminggu.

Pekerja dari industri seperti konstruksi dapat menegosiasikan jam kerja yang sedikit lebih pendek — 36 jam seminggu — memungkinkan kerja sembilan hari dalam dua minggu (dengan bekerja delapan jam sehari).

Jadi, meskipun mereka masih melakukan jam kerja harian yang sama seperti di abad ke-19, mereka bekerja sekitar sepertiga hari lebih sedikit dalam setahun.

Pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan pekerjaan serta prioritas dalam berbelanja

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News