Siapkan Rp 200 M untuk Bangun 200 SMK

Siapkan Rp 200 M untuk Bangun 200 SMK
Siapkan Rp 200 M untuk Bangun 200 SMK
Sayang, kata Joko, jurusan-jurusan tersebut malah kurang diminati. Padahal, ke depan, jurusan-jurusan itu amat prospektif. Sektor pertanian adalah salah satunya. Dia menilai kebutuhan pangan mendatang akan semakin tinggi. Jika produk pertanian tidak diolah dengan baik, dikhawatirkan dapat terjadi kekurangan pangan. Untuk mengolah produk pangan dengan baik, maka tenaga terampil lulusan SMK sangat dibutuhkan.

’’Sebab, semua jurusan yang kami buka harus bisa menjawab persoalan di lapangan,’’ tuturnya. Harapannya, tenaga terampil yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan industri di masing-masing daerah.

Selain pertanian, lanjut Joko, jurusan pariwisata pun layak dikembangkan. Sebab, perkembangan pariwisata di seluruh Indonesia dinilai sangat pesat. Kunjungan wisatawan asing hampir di semua daerah meningkat tajam. ’’Inilah yang harus ditangkap sebagai peluang yang layak dikembangkan,’’ ujarnya.

Penambahan 200 SMK tersebut diharapkan dapat menarik lulusan SMP untuk memilih sekolah kejuruan. Saat ini, persentase siswa SMK dibandingkan SMA adalah 44:56. Pada 2015, target pemerintah pusat adalah membalik rasio itu menjadi 70 persen untuk siswa SMK dan 30 persen untuk SMA. Jumlah siswa SMK saat ini 3,29 juta orang, sedangkan siswa SMA sekitar 3,8 juta. ’’Karena itu, pembangunan SMA mulai dikurangi,’’ katanya. Selain membangun sekolah baru, Joko berjanji kualitas sekolah kejuruan juga akan terus ditingkatkan. (kit/nw)


Berita Selanjutnya:
Anggaran Siswa Miskin Turun

JAKARTA – Pemerintah mengebut pendirian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tahun ini, Direktorat Pembinaan SMK memprogramkan pendirian 200 SMK


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News